Antara Tugas dan Ibadah, Kisah Inspiratif Aiptu Maryono Polisi Yang Juga Guru Ngaji

saplawfi | 16 January 2025, 07:13 am | 18 views

Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai anggota polisi yang menjabat sebagai Pemangku Sementara Kepala Seksi Umum (PS. Kasium) Polsek Pegandon Polres Kendal, Aiptu Maryono tetap meluangkan waktunya untuk memberikan pengajaran mengaji kepada anak-anak di lingkungannya. Kegiatan ini dilakukannya secara konsisten setiap malam seusai salat Maghrib hingga Isya di Mushola Ayub bin Ali, yang berlokasi di RT 06 RW 02, Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.

Dengan penuh kesabaran dan dedikasi, Aiptu Maryono membimbing puluhan anak santri untuk membaca dan memahami Al-Qur’an. Kegiatan ini telah menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat setempat. Anak-anak yang mengikuti bimbingannya terlihat antusias, menyambut setiap pelajaran yang diberikan dengan semangat. Bagi mereka, Aiptu Maryono bukan hanya sekadar guru mengaji, tetapi juga sosok panutan dalam hal kedisiplinan, pengabdian, dan kepedulian terhadap pendidikan agama.

Sujarno, Kepala Desa Margomulyo, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi Aiptu Maryono dalam membangun karakter anak-anak melalui pengajaran agama. “Kami sangat bangga memiliki sosok seperti Pak Maryono di desa ini. Beliau tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik sebagai seorang polisi, tetapi juga memberikan sumbangsih besar dalam pendidikan agama untuk anak-anak, yang tentu akan berdampak positif pada masa depan mereka,” ujar Sujarno.

Dalam pernyataannya, Aiptu Maryono mengungkapkan bahwa kegiatannya mengajar mengaji adalah bagian dari panggilan jiwanya untuk mengabdi kepada masyarakat. “Ini adalah cara saya untuk berkontribusi lebih kepada masyarakat. Selain menjaga keamanan, saya ingin ikut berperan dalam membangun generasi muda yang memiliki akhlak mulia dan bekal agama yang kuat,” katanya dengan rendah hati.

Kegiatan mengaji yang dipimpin oleh Aiptu Maryono tidak hanya memberikan manfaat besar bagi para santri, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana seorang anggota kepolisian dapat berperan lebih luas dalam kehidupan sosial masyarakat. Dedikasinya menunjukkan bahwa pengabdian seorang polisi tidak hanya terbatas pada tugas formal menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga mencakup nilai-nilai sosial dan spiritual yang penting bagi kehidupan bermasyarakat.

Warga desa pun merasa terinspirasi oleh semangat Aiptu Maryono. Banyak yang mulai tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial lainnya, melihat bahwa kepedulian kepada sesama dapat membawa perubahan positif di lingkungan sekitar. Kehadiran Aiptu Maryono di tengah masyarakat membuktikan bahwa tugas polisi adalah bagian integral dari upaya membangun moral dan karakter bangsa, dimulai dari tingkat komunitas yang terkecil.

Selain itu, dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan Aiptu Maryono semakin memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat. Kolaborasi seperti ini mencerminkan sinergi yang harmonis, di mana nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian saling melengkapi, menciptakan lingkungan yang aman, tenteram, dan penuh nilai-nilai kebaikan.

Sumber foto dan informasi: https://tribratanews.jateng.polri.go.id/2025/01/16/antara-tugas-dan-ibadah-kisah-inspiratif-aiptu-maryono-polisi-yang-juga-guru-ngaji/

Berita Terkait