Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membeberkan cara dirinya dalam memberantas mafia tanah pada tahun 2025 ini. Pertama, penguatan sistem dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kementerian ATR/BPN, khususnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT), Ditjen Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR), serta Kantor Pertanahan (Kantah). Nusron mengutarakan hal ini dalam media gathering di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (31/12/2024). “Sepinter-pinternya mereka, kalau ada mitigasi risiko, ada penguatan risk management (manajemen risiko) dari PHPT dan dari SDM-nya, Insya Allah tidak bobol. Ini masalahnya, penguatan di dalamnya,” tegas Nusron.
Kedua, sembari dilakukan penguatan di lingkungan Kementerian ATR/BPN, juga dilakukan penindakan efek jera proses pemiskinan mafia tanah.
“Dan ini sinyal yang baik, artinya apa? Supaya ada efek jera. Tapi, kan enggak mungkin sama hanya dengan strategi pengantasan korupsi, enggak mungkin kita menangkap koruptor semua,” ungkap dia.
Sementara langkah ketiga adalah melakukan edukasi kepada masyarakat. Sebelumnya, Nusron mengungkapkan caranya dalam memiskinkan mafia tanah. Sejauh ini, mafia tanah tidak hanya dijerat dengan pasal pidana umum. Akan tetapi, juga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Begini loh, proses pemiskinan itu kan berjalan dengan waktu. Kalau sudah terbukti mereka itu melanggar atau terbukti berkenaan tidak kriminal, maka kita kenakan TPPU,” ungkap Nusron singkat.
Foto: (KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Janji Nusron Tebas Mafia Tanah, Ini Caranya”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/01/01/180913821/janji-nusron-tebas-mafia-tanah-ini-caranya.
