Polisi Periksa 13 Saksi Terkait Kematian Mahasiswa UKI yang Dikeroyok di Kampus

saplawfi | 9 March 2025, 03:20 am | 19 views

Jakarta – Polisi mengungkap adanya momen pesta minuman keras (miras) sebelum mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22), ditemukan tewas setelah diduga mengalami pengeroyokan di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam pesta miras tersebut telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian guna mengungkap fakta di balik insiden tragis yang menimpa korban.

“Sudah (diperiksa),” ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Sabtu (8/3/2025).

Dalam rangka penyelidikan, polisi telah memeriksa sedikitnya 18 orang saksi yang terdiri dari berbagai pihak yang diduga mengetahui kejadian tersebut. Para saksi yang telah diperiksa meliputi 13 mahasiswa, empat orang petugas sekuriti kampus, serta satu orang dari badan otorita kampus yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan dan pengamanan lingkungan UKI.

Kronologi Momen Pesta Miras Sebelum Pengeroyokan

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian tragis menimpa Kenzha Erza, korban sempat terlibat dalam sebuah pesta minuman keras bersama beberapa rekannya.

“Menurut keterangan Saksi 4 atas nama EFW, pada hari Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, ia bersama tiga temannya, yaitu A dan H, mulai meminum minuman beralkohol jenis arak Bali di lingkungan kampus,” ungkap Kombes Ade Ary dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (6/3).

Sekitar pukul 17.00 WIB, saksi EFW memutuskan untuk membeli tambahan minuman keras. Saat hendak keluar dari kampus, ia bertemu dengan korban, yang kemudian menanyakan tujuannya.

“Kenzha menanyakan kepada saksi EFW, ‘Mau ke mana?’ Lalu saksi menjawab, ‘Mau beli arak Bali’,” jelas Ade Ary.

Korban kemudian ikut pergi bersama EFW ke sebuah toko di Jalan Sutoyo, Cawang, untuk membeli minuman tambahan. Setelah mendapatkan minuman tersebut, keduanya kembali ke dalam kampus dan bergabung dengan beberapa mahasiswa lainnya, yaitu A, H, K, J, S, dan R, untuk melanjutkan pesta miras di taman perpustakaan kampus UKI.

Sekitar pukul 18.00 WIB, suasana pesta miras tersebut mulai memanas. Korban terlibat cekcok mulut dengan seseorang, meskipun penyebab pasti dari pertikaian tersebut masih belum diketahui. Insiden ini tidak berakhir di situ, karena sekitar satu setengah jam kemudian, korban kembali terlibat dalam percekcokan lainnya, yang akhirnya memancing perhatian petugas sekuriti kampus.

Pihak sekuriti kampus sempat berusaha melerai pertikaian yang terjadi. Saksi EFW kemudian mencoba membantu korban dengan memapahnya menuju pintu keluar kampus.

“Saksi 4 (EFW) memapah korban ke arah pintu keluar dan, saat di pintu keluar, saksi meninggalkan korban karena mengira ia hendak mengambil sepeda motornya untuk pulang,” ungkap Ade Ary.

Namun, tak lama setelah itu, EFW kembali ke arah saung tempat mereka sebelumnya berkumpul dan menyadari bahwa korban tidak pergi ke arah sepeda motornya, melainkan berjalan menuju pagar kampus. Dalam kondisi yang tidak stabil, korban berteriak sambil mengoyak-ngoyak pagar hingga akhirnya ia terjatuh bersama pagar tersebut ke arah depan.

“Korban kemudian diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh Saksi EFW. Saat itu, wajah dan hidung korban sudah dalam kondisi mengeluarkan darah. Ia kemudian segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS UKI Cawang, Jakarta Timur,” jelasnya.

Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap penyebab pasti kematian mahasiswa UKI tersebut. Kejadian ini turut menjadi sorotan publik dan pihak kampus UKI pun tengah mempertimbangkan pemberian sanksi terhadap mahasiswa yang terbukti terlibat dalam pesta miras yang berujung pada insiden tragis ini.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7813107/polisi-periksa-13-teman-mahasiswa-uki-yang-tewas-dikeroyok-di-kampus

Berita Terkait