Jakarta – Sejumlah fakta baru terungkap dari penyelidikan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Muhammad Ilham Pradipta. Pria berusia 36 tahun itu diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025, di Jakarta Timur, sebelum akhirnya ditemukan tewas sehari kemudian di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu fakta terbaru adalah keterlibatan seorang debt collector bernama EW alias Eras, 28 tahun, warga Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). EW ditangkap aparat Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat ketika berusaha melarikan diri ke kampung halamannya.
“Pelaku berinisial EW alias Eras, 28 tahun, warga Kabupaten Manggarai Timur, NTT, kami amankan di Labuan Bajo,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat, Ajun Komisaris Polisi Lufthi Darmawan Aditya, di Labuan Bajo, Jumat (22/8/2025), dikutip dari Antara.
EW diamankan tanpa perlawanan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, pada Kamis (21/8/2025) dalam operasi gabungan yang dilakukan Tim Resmob Komodo Satreskrim Polres Manggarai Barat bersama Unit Pamwaster Satuan Pam Obvit. Setelah ditangkap, EW langsung dibawa ke Mapolres Manggarai Barat untuk kemudian diterbangkan ke Jakarta dan diserahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Menurut Lufthi, sehari-hari EW bekerja sebagai penagih utang atau debt collector di Jakarta. Ia diduga ikut serta dalam aksi penculikan Ilham Pradipta bersama sejumlah pelaku lainnya. Polisi mengungkapkan informasi mengenai persembunyian EW diperoleh dari hasil koordinasi antara Polda Metro Jaya dan Polres Manggarai Barat. “Kami menerima informasi mengenai ciri-ciri pelaku penculikan kepala bank BUMN itu dan menindaklanjuti hasil koordinasi tersebut. Kami langsung mengerahkan personel untuk menghadang pergerakan pelaku,” ujarnya.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya memastikan bahwa total ada empat orang terduga pelaku penculikan yang berhasil ditangkap. Tiga orang di antaranya, berinisial AT, RS, dan RAH, diamankan di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat. Sedangkan RW ditangkap di NTT ketika hendak melarikan diri.
Kepala Subdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, menjelaskan bahwa penangkapan para pelaku dilakukan berdasarkan hasil pelacakan jejak digital dan informasi lapangan. “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” ujarnya.
Kronologi Penculikan dan Penemuan Jasad
Muhammad Ilham Pradipta diketahui diculik di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu siang (20/8/2025). Dalam rekaman CCTV, korban terlihat dipaksa masuk ke dalam mobil berwarna putih yang diparkir tepat di samping mobil pribadinya. Situasi saat itu terlihat sepi, ditambah hujan rintik-rintik, sehingga aksi para pelaku berjalan mulus tanpa terdeteksi warga sekitar.
Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jenazah Ilham ditemukan oleh warga di area persawahan Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi jenazah sangat mengenaskan: tangan dan kaki terikat, sementara mata dililit lakban. Warga yang menemukan jasad segera melaporkan ke aparat kepolisian, sebelum akhirnya jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Penyebab Kematian: Kekurangan Oksigen
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulih, menyampaikan hasil sementara autopsi jenazah. Menurutnya, korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen yang disebabkan oleh adanya tekanan pada bagian leher dan dada.
“Betul, Kacab bank di Jakarta meninggal akibat kekurangan oksigen,” kata Prima dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (22/8/2025). Ia menambahkan, pemeriksaan tim forensik menemukan indikasi adanya tekanan kuat pada tulang leher dan dada yang membuat korban kesulitan bernapas.
Selain itu, ditemukan pula luka-luka akibat kekerasan benda tumpul, baik pada bagian luar tubuh maupun organ dalam korban. Namun, untuk memastikan penyebab kematian yang lebih akurat, tim forensik masih melakukan pemeriksaan lanjutan. “Kami masih mendalami temuan ini. Semua data medis dan forensik akan kami serahkan kepada penyidik untuk kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
Polisi Dalami Motif
Hingga kini, penyidik Polda Metro Jaya masih terus mendalami motif penculikan dan pembunuhan ini. Salah satu dugaan awal yang berkembang adalah adanya masalah terkait utang-piutang. Polisi juga masih mengumpulkan bukti tambahan, termasuk rekaman CCTV, jejak komunikasi para pelaku, serta hasil autopsi lengkap untuk menguatkan konstruksi perkara.
https://share.google/images/MfrWuTojXrYY6fYhC

