Drone Diduga Bawa Sabu Terbang di Atas Lapas Narkotika Kelas II A Bandung

saplawfi | 10 June 2025, 15:26 pm | 13 views

Bandung – Upaya penyelundupan narkotika ke dalam lembaga pemasyarakatan kembali terjadi, kali ini dengan modus yang semakin canggih. Sebuah drone yang diduga kuat membawa narkoba terbang melintasi area udara Lapas Narkotika Kelas II A Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (10/6/2025) pagi. Kejadian tersebut sontak memicu kewaspadaan tinggi dari petugas lapas setelah drone terekam melayang di atas blok hunian dan menjatuhkan sebuah benda mencurigakan.

Peristiwa ini sempat direkam menggunakan kamera gawai milik salah satu petugas lapas dan videonya kemudian menyebar luas di media sosial, khususnya Instagram. Dalam tayangan video berdurasi singkat itu, tampak sebuah drone berukuran sedang dengan ciri umum drone komersial, namun tampak membawa sebuah benda yang terbungkus rapi di bagian bawahnya.

Petugas yang sedang berjaga dengan sigap melakukan pelacakan dan pengamanan terhadap titik lokasi jatuhnya benda tersebut. Dugaan sementara mengarah pada upaya penyelundupan narkotika dengan memanfaatkan teknologi drone untuk menghindari sistem pengamanan konvensional.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Lapas Narkotika Kelas II A Bandung, Muhammad Nurzaman, membenarkan bahwa drone tersebut membawa dua paket narkotika jenis sabu dengan berat total 25 gram. “Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa bungkusan tersebut berisi dua paket sabu seberat total 25 gram. Kami segera berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polresta Bandung dan menyerahkan seluruh barang bukti beserta warga binaan yang diduga terlibat untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Nurzaman dalam keterangan tertulis yang diterima media, Selasa (10/6/2025).

Nurzaman menjelaskan, insiden bermula saat petugas regu jaga mencurigai pergerakan sebuah drone yang melintas di atas blok hunian. Kecurigaan tersebut terbukti ketika drone menjatuhkan bungkusan mencurigakan ke salah satu titik di dalam lingkungan lapas. “Beruntung, gerak cepat dan koordinasi antar petugas berhasil menggagalkan upaya pengambilan barang tersebut oleh pihak yang diduga telah menunggu,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa modus penyelundupan narkotika dengan menggunakan perangkat teknologi seperti drone menjadi tantangan baru dalam sistem pengamanan pemasyarakatan. “Modus sudah tidak lagi konvensional. Mereka memanfaatkan teknologi seperti drone, tetapi personel kami sudah dibekali kepekaan, pelatihan, dan kesiapsiagaan. Ini adalah peringatan keras bahwa sistem keamanan harus terus diperbarui mengikuti perkembangan modus kejahatan,” tegas Nurzaman.

Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandung, Ahmad Tohari, mengungkapkan bahwa kejadian ini menjadi bukti nyata kompleksitas tantangan pengamanan lembaga pemasyarakatan saat ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi celah sedikit pun terhadap segala bentuk upaya penyelundupan barang terlarang ke dalam lapas.

“Modus semakin canggih, tetapi komitmen kami menjaga keamanan dan ketertiban jauh lebih kuat. Kami tegaskan, tidak ada toleransi terhadap penyelundupan, dan setiap pelanggaran akan kami tindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Ahmad Tohari.

Pihak kepolisian kini tengah mendalami asal muasal drone serta mengusut dugaan keterlibatan pihak luar dan warga binaan dalam upaya penyelundupan tersebut. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh institusi pemasyarakatan di Indonesia untuk meningkatkan sistem pengamanan, termasuk potensi integrasi teknologi deteksi udara guna mencegah kejadian serupa terulang.

Sumber:

https://bandung.kompas.com/read/2025/06/10/113928378/upaya-penyelundupan-sabu-ke-lapas-di-bandung-pelaku-gunakan-drone

Berita Terkait