Jakarta – AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Ngada Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), telah dicopot dari jabatannya setelah diduga terlibat dalam kasus narkoba dan asusila. Keputusan tersebut tertuang dalam surat telegram (ST) Kapolri bernomor ST/489/III/KEP./2025 yang ditandatangani oleh Irwasum Polri Komjen Pol. Dedi Prasetyo pada tanggal 12 Maret 2025.
Surat telegram tersebut menginstruksikan agar AKBP Fajar dimutasi dan diangkat menjadi Pamen Yanma Polri. Sebagai pengganti, jabatan Kapolres Ngada yang sempat kosong diisi oleh AKBP Andrey Valentino, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Nagekeo Polda NTT.
Sebelumnya, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditangkap oleh Divisi Propam Polri terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus narkoba dan asusila. Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra mengonfirmasi bahwa Fajar ditangkap pada 20 Februari 2025 di Kupang, NTT.
Selanjutnya, pada Selasa (11/3), Polda NTT menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa sembilan orang saksi terkait kasus dugaan asusila atau pencabulan yang melibatkan AKBP Fajar. Salah satu saksi yang diperiksa adalah seorang wanita berinisial F, yang disebut-sebut menjadi pemasok seorang anak di bawah umur yang dipesan oleh Fajar. Insiden ini terjadi pada Juni 2024 di Kupang, NTT, di mana Fajar diduga telah memesan salah satu kamar hotel di Kupang dan membayar F sejumlah Rp3 juta setelah berhasil membawa anak tersebut ke hotel.
Meskipun ada dugaan keterlibatan Fajar dalam penyalahgunaan narkoba, Kombes Pol. Patar Silalahi, yang menjabat sebagai Dirreskrimum Polda NTT, mengungkapkan bahwa sejauh ini penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan tidak mengarah pada kasus narkoba terkait dengan Fajar.
Sumber berita:
https://m.antaranews.com/berita/4708221/akbp-fajar-widyadharma-dicopot-dari-jabatan-kapolres-ngada?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=top_news
Sumber foto:
https://images.app.goo.gl/pYux2MRWYjt7mf7cA
