Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, resmi dikenakan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Kepolisian Republik Indonesia. Pemecatan ini terkait dengan kasus dugaan pemerasan terhadap dua tersangka kasus pembunuhan, Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo.
Kasus Dugaan Pemerasan
Kasus ini mencuat setelah AKBP Bintoro digugat perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas dugaan perbuatan melawan hukum. Dalam gugatan tersebut, Bintoro diminta untuk mengembalikan sejumlah aset mewah yang diduga hasil dari praktik pemerasan.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan, gugatan tersebut teregister dengan nomor perkara 30/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL, yang terdaftar pada 7 Januari 2025.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, membenarkan keputusan pemecatan Bintoro setelah menjalani sidang etik di Polri.
“AKBP B (Bintoro) PTDH dia, jadi dia kena PTDH,” ujar Choirul Anam di Polda Metro Jaya, Jumat (7/2/2025).
Profil dan Karier AKBP Bintoro
AKBP Bintoro merupakan perwira polisi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004. Sebelum dipecat, ia menjabat sebagai Penyidik Madya 6 Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Dalam rekam jejak kariernya, Bintoro pernah mengemban berbagai posisi strategis, antara lain:
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Agustus 2023 – Agustus 2024)
Kasatreskrim Polres Metro Depok (2018)
Kanit 2 Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
Sebagai Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, ia menangani beberapa kasus besar yang menyita perhatian publik. Salah satunya adalah kasus Panca Darmansyah, pria yang membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, kariernya di kepolisian harus berakhir setelah dugaan keterlibatan dalam pemerasan terhadap tersangka kasus pembunuhan terungkap.
Sumber: https://kumparan.com/kumparannews/profil-akbp-bintoro-yang-dipecat-dari-polri-terkait-kasus-pemerasan-24SLgiA80cP/full
